MANADO Kabarpost.com - Desas desus terbitnya SK pemberhentian Bupati Kepulauan Talaud, Sry Wahyuni Manalip, oleh Mendagri ternyata sampai saat ini belum diketahuinya karena belum sampai ke tangannya.
Pernyataan tersebut dirinya sampaikan kepada awak media, usai mengikuti tahapan penilaian kesehatan rohani dan tes wawancara sebagai bakal calon bupati Talaud, di RSUP Prof D.R. Kandou, Jumat (12/1/2018) siang tadi.
"Sampai saat ini saya belum menerima SK nya. Dan tanda tanya juga, karena sebelum keluar SK itu, pribadi saya terima secara fisik sudah beredar di medsos, ini agak aneh juga sih dan kedengaran agak rancuh juga," bebernya.
Menyikapi hal ini dirinya menyebutkan bahwa sampai saat ini masih menjalankan tugas seperti bupati definitif.
'Walaupun SK nya sudah beredar di medsos namun belum saya terima. Jadi, saya masih tetap menjalan tugas sebagai bupati definitif," tandasnya.
Sembari dirinya mengatakan ke Amerika menggunakan paspor hijau yang reguler dan tidak menggunakan biaya daerah.
"Tidak ada SPJ yang menyangkut APBD. Jadi kesana itu (AS-red) belajar bukan santai atau bermain. Dan saya merasa ini suatu bentuk penzoliman sih karena memang ibu merasa ini untuk daerah, bukan untuk pribadinya ibu bupati, tapi saya belajar untuk program maritim disana. Ya, ibu merasakan bentuk penzoliman saja," tuturnya.
Sementara itu, aktifis 98, Jim Robert Tindi meyakini ada upaya Politik dibalik surat pemberhentian SWM.
"Sangat aneh jika satu kesalahan mendapatkan dua sanksi, coba kalian pikir. Ini permainan politik yang sengaja dimainkan pada saat jelang Pilkada, " ungkapnya.
Reporter : Ain