Siswa SMAN 1 Manado yang lakukan video goyag erotis
MANADO Kabarpost.com - Dunia maya dihebohkan dengan video erotis dua siswa perempuan yang masih menggunakan seragam SMA dengan menunjukkan (maaf) dada mereka.
Terkait hal tersebut, saat dimintai tanggapannya soal video tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dr Grace Punuh melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA, Arthur Tumipa menegaskan soal kasus video goyang erotis yang dilakukan dua orang siswa SMA Negeri 1 Manado adalah kewenangan pihak sekolah.
"Sanksi itu sudah terikat oleh aturan yang ditandatangani langsung oleh orang tua dan anak yang bersangkutan. Yang pasti ada banyak aturan atau tata tertib sekolah walaupun pada umumnya sama, namun ada item-item khusus yang ada penekanan-penekanan," jelas Tumipa.
Dia menambahkan, pihak sekolah mempunyai wewenang memberikan "sanksi" kepada para murid yang melanggar tata tertib sekolah dimana merupakan kesepakatan antara orang tua dan siswa bersama pihak sekolah.
"Jadi kalau masalah tindakan, itu yang melakukan tindakan (sanksi) adalah pihak sekolah. Berarti itu melanggar tata tertib atau aturan yang sudah dikeluarkan pihak sekolah dan sudah disetujui dan disana sudah dinyatakan siap untuk mematuhi aturan yang diberikan oleh pihak sekolah," ujar Tumipa.
Namun dia berharap masyarakat tidak menghakimi para siswa, karena bisa jadi ada saja yang mempengaruhi para siswa berbuat hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
"Kasihan anak-anak, mungkin ada yang mempengaruhi kepolosan mereka, itu yang perlu ditelusuri pihak sekolah dengan pendekatan kepada anak-anak,” tandasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado Sherly Kalangi mengiyakan bahwa siswa yang ada di video tersebut adalah siswa SMAN 1 Manado yang masih duduk di kelas X. Namun saat ditanyai lebih jauh, apakah kedua siswa terpengaruh dengan narkoba saat melakukan aksinya, Kalangi pun menegaskan bahw pelaku video goyang erotis yang dilakukan dua orang siswa SMA Negeri 1 Manado tidak dipengaruhi narkoba.
“Pihak sekolah sudah melakukan penelusuran lebih lanjut bersama orang tua kedua siswi tersebut. Tidak ada pengaruh miras dan narkoba, meski kita semua kaget, orang tua juga kaget atas peristiwa itu sementara orang tua (ayah) dari salah satu siswi itu baru meninggal dunia. Orang tuanya juga shock karena tidak sangka hal itu bisa terjadi," tutur Kalangi kepada wartawan.
Meski pelaku video goyang erotis yang dilakukan dua orang siswi SMA Negeri 1 dalam video itu menggunakan seragam sekolah, namun Kalangi menegaskan peristiwa tersebut dilakukan diluar sekolah.
"Peristiwa ini terjadi diluar sekolah, sebenarnya itu tidak ada hubungan dengan pihak sekolah, tapi masih menggunakan seragam sekolah,” tandasnya.
(Ain)