Inggrid Mendomba.
SANGIHE kabarpost.com - Sejak di undangkan serta di tetapkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 pada tanggal 23 Juni 2020 lalu turut mengundang reaksi guru honorer di Kecamatan Manganitu Selatan yang ikut mensuport penuh akan langkah Gubernur Olly Dondokambey dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Sulawesi Utara.
Gadis pemilik nama lengkap Inggrid Meicy Mendomba itu turut menyentil akan kebiasaan warga nyiur melambai yang masih jauh dari harapan Pemerintah ditengah upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Yang paling utama kita sadari adalah reaktif protokol kesehatan dulu, agar harapan Pemerintah benar-benar tercapai. Buat apa pak gubernur keluarkan pergub jika masyarakat belum reaktif protap kesehatannya" cetus alumni UNIMA jurusan Bahasa Inggris itu.
Selain harus reaktif protokol kesehatan, gadis kelahiran Kaluwatu 20 Mei 1995 itu juga menyentil ditengah suasana adaptasi dengan kebiasaan baru sekarang ini, untuk membuang jauh pikiran negatif.
"Ditengah gencarnya Pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19, prasangka buruk buanglah jauh-jauh. Dengan begitu kita turut mendukung upaya pemerintah" tutur guru honorer SMK Negeri 1 Manganitu Selatan itu.
Guru yang memiliki hobby memasak dan bernyanyi itu juga berpesan bagi para kawula muda untuk tetap mendisiplinkan diri mulai dari lingkungan sendiri.
"Buat para anak-anak muda mari kita jadi pelopor dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sederhana saja mulai dari rumah kita masing-masing, mari kita manfaatkan stay at home untuk kegiatan produktif dirumah" urai Ing.
Tak lupa juga dirinya mengingatkan terkait social distancing ala kawula muda. "Long Distance Relationship (LDR) aja kamu mampu bertahan, sementara social distancing kamu gak kuat" kunci alumni SMK Negeri 1 Manganitu Selatan itu.
(Riko)