Direktur Caritas PSE Manado Romo Joy Derry, Fasilitator, Bersama Peserta Pelatihan.
MANADO kabarpost.com - Pelatihan tanggap darurat untuk peningkatan kapasitas staf dan relawan Jaringan Caritas Indonesia yang dimulai pada tanggal 17 September 2020 selesai dilaksanakan dan ditutup dengan misa bersama seluruh peserta dengan dipimpin langsung oleh Direktur Caritas PSE Manado Pastor Joy Derry Pr Minggu (20/09) di Kapel Wisma Lorenzo.
Ketika dimintai tanggapan dan harapan atas selesainya pelatihan via whatssapp Romo Joy Derry mengaku, bersyukur serta mengapresiasi kepada pihak yang terlibat atas suksesnya acara.
“Saya bersyukur kepada Tuhan atas terselenggaranya pelatihan relawan tanggap darurat dan turut berterima kasih kepada fasilitator, narasumber, peserta dan panitia lokal yang telah menjalankan peran masing-masing dengan baik” ungkap Romo Joy.
Dikatakannya, output dari pelatihan dimaksud yakni relawan yang sigap dan siap pakai ketika tanggap darurat.
“Beberapa output dari pelatihan diantaranya pertama, menghasilkan relawan tanggap darurat dari keuskupan dengan memiliki kapasitas dalam hal assessment, kajian, serta bisa membuat laporan. Kedua mendorong para relawan membangun jaringan pelayanan kemanusiaan gereja katolik diwilayah keuskupannya. Ketiga pembekalan spiritualitas pelayanan peserta berdasarkan ajaran katolik namun tujuannya adalah untuk kepentingan kemanusiaan dan kesejahteraan bersama yang berlaku secara universal” urai Romo Joy.
Dirinya berharap seluruh relawan bisa menjadi kader yang memiliki spirit pelayanan.
“Sebagai imam/pastor yang ditunjuk menjadi Direktur Caritas PSE Manado oleh Uskup Manado Mgr Benedictus Rolly Untu MSC sebagai leader pelayan kemanusiaan atas nama gereja saya berharap para kader relawan bisa menjadi pelayan yang berkualitas dan menebarkan budaya hidup inklusif ditengah masyarakat dan sebaliknya bukan menjadi kader ekslusif, fanatic dan radikal dalam karya kemanusiaan serta mengembangkan pelayanan kasih sebagai salah satu pelayanan inti dalam gereja katolik selain pelayanan rohani dan sakramen” kuncinya.
Sementara itu, peserta pelatihan Lucky Musung dari Paroki Kristus Raja Kotamobagu kepada media ini membeberkan dalam kondisi tanggap darurat sangat dibutuhkan mental tangguh serta skill yang memadai.
“Sebagai pelayan kemanusiaan spirit dan kompetensi adalah utama karena situasi ditengah bencana bukanlah situasi seperti biasanya untuk itulah mental harus benar-benar siap dan saya bersyukur bisa menimbah ilmu penting dan berharga sebagai bekal dalam menghadapi situasi kebencanaan” imbuhnya.
(Riko)