Fonny Tomudo
BITUNG Kabarpost.com - Pandemi covid-19 tak memandang tua, muda maupun balita. Kita lebih waspada dan mengikuti ajuran pemerintah menggunakan masker , mencuci tangan dan menjaga jarak.
Hal ini di sampaikan Kepala SMAN 2 Bitung, Fonny Tomudo. Selaku kepala SMAN 2 Bitung dalam melayani masyarakat sehingga dirinya terjangkit covid-19.
"Saya terkejut saat hasil pemeriksaan dari tim kesehatan saya dinyatakan positiF covid saat swab.
Fonny menceritakan saat bulan Agustus pelaksanaan rapat bersama para guru secara daring, salah satu guru saya bertugas sebagai operator dan sebagai pembina OSIS berperan sebagai host. Tetapi guru tersebut tertular covid-19.
"Sehingga saya terdampak, saat guru tersebut diumumkan positif. dua hari kemudian saya rapit test dengan hasil non reaktif,"katanya.
Akan tetapi adanya guru, Saya tercatat positif covid-19 di dinas kesehatan di pantau di karenakan kontak erat akhirnya di swab.
"Ketika dinyatakan positif, saya menghubungi Kabid dan Kacabdin dan sekolah lock down hasil swab positif. Mengetahui positif saya mengasingkan diri di rumah di Minahasa Utara,"ujarnya.
Mantan Kepsek SMAN 1 Bitung merasa batin terpukul, di jauhi oleh keluarga serta di takuti oleh masyarakat.
"Tak merasa ada tanda-tanda pada dirinya seperti terserang covid-19. Orang tanpa Gejala (OTG) Saya mengasingkan diri di rumah melakukan aktifitas kerja selaku kepsek secara daring,"katanya.
Bukan hanya saya dinyatakan positif, akan tetapi tiga wakil saya yakni 3 Wakasek yang terpapar Wakasek kurikulum, wakasek, wakil Sapras dan wakil humas.
Pada pertengahan bulan agustus, (8/8/2020), Puji Tuhan saat di swab keluar hasil negatif.
Ketika terkena covid-19,Fonny mengasingkan diri selama sebulan dan kembali beraktifitas serta menghimbau pada kita agar disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak untuk memutuskan mata rantai penyebaran.
(rik)